Distro Indonesia

Beberapa Distro versi Indonesia

Perkembangan distro dalam dunia linux sangatlah banyak, tiap hari nya pasti ada bermunculan distro baru karena linux itu sendiri sifatnya open source siapa saja dapat memodifikasi distro linux.


Indonesia juga memiliki distro yang lumayan cukup terkenal di dunia dan cukup menarik untuk di kulik lebih lanjut karena aplikasi bawaan yang disajikan cukup menarik untuk menunjang aktifitas seperto office, dunia pendidikan, multimedia dan lainnya.

Berikut ini adalah enam distro Linux buatan lokal karya anak bangsa atau asli Indonesia yang patut dilihat.

1. BlankOn

Jika mendengar nama distro Linux yang satu ini, tentu kamu akan teringat dengan salah satu penutup kepala tradisional khas daerah Jawa. BlankOn sendiri merupakan salah satu distro Linux hasil pengembangan dari Yayasan Penggerak Linux Indonesia (YPLI) dan Tim Pengembang BlankOn. BlankOn dibangun sesuai dengan kebutuhan umum para pengguna komputer di Indonesia, khususnya bagi kebutuhan computing pada dunia pendidikan dan kebutuhan perkantoran. Bisa dikatakan, BlankOn merupakan salah satu distro Linux buatan dalam negeri yang paling konsisten dalam melakukan pembaruan atau update.
Yang cukup membanggakan, BlankOn pernah masuk ke 100 besar Linux dunia.

2. IGN (IGOS Nusantara)


Penyematan kata “Nusantara” pada nama distro ini, tentu membuat nuansa kental khas Indonesia begitu terasa. IGN atau IGOS Nusantara memang secara khusus dikembangkan oleh Pusat Penelitian Informatika LIPI dan dibantu oleh pengembang sekaligus kontributor dari kalangan komunitas open source di Indonesia.


Saat awal pertama kali kemunculan IGOS Nusantara, respons yang diberikan cukup positif. IGN (IGOS Nusantara) memiliki beberapa keunggulan, di antaranya adalah penggunaan kernel yang lebih andal, tampilan dan penggunaan yang mudah, dan dukungan boot untuk perangkat yang menggunakan UEFI.

3. GrombyangOS


Nama GrombyangOS memang terdengar unik. Namun siapa sangka, distro lokal yang dirilis pertama kali pada 2014 ini, dikembangkan secara khusus oleh grOS-TEAM untuk tujuan di bidang pendidikan. GrombyangOS di-build in dengan aplikasi-aplikasi yang dapat menunjang untuk kebutuhan dunia pendidikan, seperti Kalzium, Bkchem, LibreOffice, Kbruch, KAlgebra, Othman Qur’an Browser, dan Kgeography.


Sistem yang dibangunnya merupakan remastering dari Xubuntu, yang dikenal dengan desktop xfce-nya yang ringan. Untuk bisa menjalankan GrombyangOS, cukup siapkan komputer dengan spesifikasi RAM 512 MB, minimum HDD 20 GB, dan prosesor Intel Pentium 3 saja.

4. TeaLinuxOS

Jika melihat nama dan lambangnya, distro ini tentu sangat identik dengan “teh”, sebagai salah satu minuman iconic semua lapisan dan golongan masyarakat Indonesia. Sesuai dengan filosofi yang dibawanya, “Nikmatnya Sebuah Racikan!”, TeaLinuxOS berharap agar bisa dinikmati dan mampu memenuhi kebutuhan setiap lapisan dan golongan programmer di Indonesia.

Distro lokal yang satu ini merupakan turunan dari Ubuntu. Dikembangkan secara khusus oleh Dinus Open Source Community (DOSCOM), TeaLinuxOS dibangun lebih berfokus pada bidang pemrograman.

5. Desa OS

Desa OS dibuat secara khusus sesuai dengan kebutuhan masyarakat pedesaan. Selain karena spesifikasi komputer yang dibutuhkannya tergolong rendah, tampilan dan penggunaannya yang simple juga membuatnya mudah dioperasikan.

Desa OS dikembangkan secara khusus oleh Developer Gedhe Foundation dengan aplikasi unggulan Sistem Komunikasi Antar Rakyat (SiKomAr) dan Sistem Informasi Desa (Sidesa 2.0).

Sistem Informasi Desa (SIDESA 2.0) digunakan untuk keperluan tata kelola pemerintahan desa dalam melayani warganya agar dapat lebih efisien, cepat, dan tepat. Sedangkan Sistem Komunikasi Antar Rakyat (SiKomAr) merupakan aplikasi panggilan telepon secara gratis menggunakan jaringan. Sehingga, para warga tidak perlu mengeluarkan pulsa telepon untuk berkomunikasi dengan warga lainnya.

6. Garuda OS


Garuda OSGaruda OS adalah sistem operasi (OS) berbasis Linux (PCLinuxOS) yang dikembangkan di Indonesia. Seperti pada OS lainnya, Garuda OS mendukung penggunaan format dokumen terbuka (ODF) yang juga resmi sebagai format standar ISO dan SNI (Standar Nasional Indonesia), Menggunakan kernel Linux yang stabil, dan lingkungan desktop KDE dengan dukungan bahasa Indonesia dan bahasa dunia lainnya, Garuda OS telah dilengkapi dengan berbagai macam fitur. Jika dibandingkan dengan Microsoft Windows atau Mac OS, sistem operasi Garuda memang belum apa-apanya, namun setidaknya Garuda OS ini dapat berfungsi baik dan tidak terlalu buruk tampilan serta fitur-fiturnya. Sistem operasi Garuda merupakan Distro Linux yang berbasis PCLinuxOS Fullmonty Edition, seperti yang telah dijelaskan OS ini adalah buatan dari pengembang Indonesia. 

Sistem operasi Garuda memang sudah layak untuk dijadikan sebagai OS pada Komputer karena sudah memenuhi standar. Meskipun sistem operasi Garuda os dikembangkan di Indonesia, namun seperti nya sangat terlihat jelas bahwa sistem operasi ini merupakan rombakan atau modifikasi dari Linux. hal tersebut tidak terlalu menjadi masalah, dan sistem operasi Garuda tetap dianggap sebagai karya anak bangsa indonesia. 

Salah satu hal yang menarik lagi bahwa, sistem operasi Garuda ternyata disediakan secara gratis. Anda tidak perlu membeli original karena software ini berlisensi Open Source, lagipula jika sistem operasi ini disediakan berbayar, pastinya akan lebih banyak yang menggunakan versi bajakan, seperti windows yang merupakan sistem operasi close source dan berbayar tapi banyak yang menggunakan windows bajakan alias windows crack.

Komentar