Media Transmisi Wireless

Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data.

Media transmisi Secara garis besar ada dua kategori media transmisi, yakni :
  • Guided media (media kabel)
  • Unguided media (media nirkabel/wireless

Pengertian Media transmisi unguided

Media transmisi unguided adalah media yang mentransmisikan gelombang elektromagnetik (data) tanpa menggunakan konduktor fisik. Media unguided, transmisi dan penerimaan dapat dicapai dengan menggunakan antena.
  • Suatu media transmisi data yang tidak memerlukan kabel dalam proses transmisinya,
  • Media ini memanfaatkan sebuah antena untuk transmisi di udara, ruang hampa udara atau air.
  • Suatu media yang digunakan untuk mengirimkan data, dimana arah ujung yang satu dengan ujung yang lainnya tersebar.
  • Komunikasi ini mengirimkan sinyal ke udara berdasarkan spektrum elektromagnetik.
  • Menggunakan sebuah media antena dalam mengirim dan menerima sinyal elektromagnetik.
  • Rentan intereferensi.
Tiga macam wilayah frekuensi antara lain :
1.Gelombang mikro (microwave) 2 – 40 GHz
2.Gelombang radio 30 Mhz – 1 GHz
3.Gelombang inframerah

Jenis-jenis media transmisi Wireless

A. Inframerah
Inframerah biasa digunakan untuk komunikasi jarak dekat, dengan kecepatan 4 Mbps. Dalam penggunaannya untuk pengendalian jarak jauh, misalnya remote control pada televisi serta alat elektronik lainnya.

B. Gelombang radio
Frekuensi Radio adalah media transmisi yang menggunakan gelombang elektromagnetik dengan kisaran frekuensi diantara 3kHz hingga 300Ghz. Frekuensi Radio pada umumnya menggunakan antena untuk menyebarkan gelombang elektromagnetiknya. Media Transmisi Frekuensi Radio banyak diaplikasikan di Televisi, Radio FM.

C. Gelombang Mikro (Microwave)
Gelombang Mikro atau Microwave adalah Media Transmisi yang menggunakan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super tinggi (Super High Frequency) yaitu frekuensi yang berada di kisaran 3GHz hingga 30GHz dengan panjang gelombang sekitar 1mm hingga 1m untuk mentransmisikan sinyal dari pengirim ke penerima.

D. Satelit
Satelit adalah jenis Media Transmisi yang menggunakan Satelit sebagai penerima sinyal dari stasiun bumi dan memancarnya ke stasiun bumi lainnya. Satelit pada umumnya mengorbit di pada ketinggian 36.000km dari permukaan bumi. Setiap satelit yang mengorbit akan beroperasi pada sejumlah band frekuensi yang disebut dengan channel transponder. Media Transmisi ini sering digunakan untuk Siaran Televisi, Telepon Jarak Jauh dan Jaringan Bisnis Privat (Private Business Network).

E. Bluetooth
Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas.


Standar Protokol Jaringan Wireless (WiFi) IEEE 802.11

IEEE adalah singkatan dari Institute of Electrical and Electronic Engineers. IEEE merupakan badan internasional yang bertanggung jawab mengurus standarisasi dalam bidang teknologi informasi, khususnya pada bidang radio, ethernet, dan wireless. Berikut penjelasan lengkap enam jenis standarisasi yang diterapkan pada wireless yang diteliti, dikaji, dan dibuat sebagai standar oleh IEEE:

IEEE 802.11
IEEE 802.11 adalah yang pertama kali dirilis pada tahun 1997 dan diklarifikasi pada tahun 1999. Protokol ini bekerja pada frekuensi 2.4 GHz dengan kemampuan transfer bandwidth 2 Mbps. 

IEEE 802.11a
IEEE 802.11a diluncurkan pada tahun 1999, menggunakan protocol data link layer dan format yang sama dengan standar aslinya (802.11). Standar jaringan ini bekerja pada frekuensi 5 GHz, dan IEEE 802.11a mampu mentransfer bandwidth hingga 54 Mbps. IEEE 802.11a. Namun, frekuensi pembawa yang tinggi membawa kerugian lebih mudah diserap oleh dinding dan benda padat lain di jalurnya karena Panjang gelombangnya yang lebih kecil.

IEEE 802.11b
IEEE 802.11b diluncurkan pada tahun 2000, bekerja pada frekuensi 2.4 GHz dan memiliki kecepatan transfer 11 Mbps dan menggunakan metode akses media yang sama seperti yang didefinisikan dalam standar asli, karena 802.11b adalah perluasan langsung dari teknik modulasi. Perangkat yang menggunakan 802.11b mengalami gangguan dari produk lain yang beroperasi di frekuensi 2,4 GHz. Perangkat yang beroperasi dalam rentang 2,4 GHz adalah oven microwave, perangkat Bluetooth, telepon nirkabel, dan beberapa peralatan radio amatir.

IEEE 802.11g
Pada Juni 2003, standar modulasi ketiga disahkan, 802.11g berkerja pada frekuensi 2,4 GHz (seperti 802.11b), tetapi menggunakan skema transmisi berbasis OFDM yang sama dengan 802.11a. beroperasi pada kecepatan maksimum 54 Mbps jaringan ini merupakan penggabungan IEEE 802.11a dan IEEE 802.11b. seperti 802.11b, perangkat 802.11g juga mengalami gangguan dari perangkat lain yang beroperasi di frekuensi 2,4 GHz.

IEEE 802.11n
Di tahun 2009, IEEE 802.11n resmi diluncurkan dan digunakan sebagai standar jaringan wireless pada devices hingga saat ini. Perangkat ini merupakan pembaruan dari standar yang sebelumnya dengan frekuensi dual-band: 2.4 GHz dan 5 GHz. IEEE 802.11n mampu mentransfer data hingga pada kecepatan dari 54 Mbps hingga 600 Mbps. Standar jaringan wireless ini juga menerapkan teknologi Multiple In Multiple Out (MIMO). 

IEEE 802.11ac
IEEE 802.11ac diterbitkan pada tahun 2013, versi ini dibuat berdasarkan IEEE 802.11n. Standar jaringan ini memiliki kecepatan transfer hingga 1 Gbps dan bekerja di frekuensi 5 GHz. Ada juga perluasan channel width hingga 80 MHz dan 160 MHz dengan menambah MIMO Spatial Stream (up to 8) dan high density modulation (up to 256-QAM).

Jenis-jenis antena Jaringan


A. Antena YAGI


Antena Yagi mempunyai bentuk menyerupai ikan teri. Sama seperti antenna grid, antena ini juga mempunyai cakupan yang searah. Perbedaan utama dari antena Yagi dengan Grid adalah antena ini cukup jarang digunakan dalam jaringan. Biasanya antenna ini akan diarahkan ke pemancar. Antena ini terdiri dari 3 bagian, meliputi driven, reflector, dan director. Driven merupakan titik catu dari kabel antena. Panjang fisik driven biasanya adalah setengah panjang gelombang frekuensi radio yang diterima atau dipancarkan. Reflektor merupakan bagian belakang antena yang digunakan untuk memantulkan sinyal. Panjang fisik reflector biasanya lebih panjang dari driven. Sedangkan director merupakan bagian pengarah antenna. Bagian ini ukurannya lebih pendek dari driven

Kelebihan :
  • Penguatan Dapat diatur sesuai kebutuha.
  • Penggunaan prinsip antena direksional. 
  • Bias digunakan pada frekuensi tinggi
Kekurangan :
  • Bahan untuk merangkai cukup banyak
  • Pembuatan dan penghitungan relative sulit
B. Antena GRID


Antena WiFi jenis ini mempunyai bentuk seperti jaring. Cakupan antena grid hanya searah sehingga antena jenis ini biasanya dilengkapi dengan pasangan antena yang dipasang di tempat lain atau antena pemancar sinyal. Antena tersebut diarahkan ke antena pemancar sehingga sinyal yang diterima akan lebih kuat. Fungsi antena grid adalah menerima dan mengirim sinyal data melalui system gelombang radio 2,4 MHz.

Pemasangan antena grid ada dua cara yaitu secara horizontal dan secara vertikal.

Vertikal :
  • Kelebihan : 1. Jangkauan jauh
  • Kekurangan : 1. Beam sangat kecil sehingga saat pointing harus benar benar pas 

Horizontal :
  • Kelebihan : 1. Beam sanat besat sehingga saat pointing lebih mudah
  • Kekurangan : 1. Mudah terkena interfensi dan jangkauan pendek
C. Antena OMNI


Antena WiFi yang satu ini memiliki bentuk menyerupai tongkat namun lebih kecil. Antena ini mempunyai cakupan yang lebih luas daripada antena Grid. Cakupan antena ini menyebar ke semua arah dan membentuk seperti semacam lingkaran. Jenis antena ini biasanya digunakan pada jaringan WAN dengan tipe konfigurasi Point to Multi Point atau P2MP. Antena Omni berfungsi untuk melayani cakupan area yang luas tetapi dengan jangkauan yang pendek. Dengan jangkauan area yang luas, kemungkinan di area ini juga akan terkumpul sinyal lain yang tidak diinginkan. Jenis antena ini sangat cocok digunakan untuk system koneksi point to multipoint atau koneksi hotspot.

Kelebihan :
  • Mempunyai frekuensi jaringan 360 derajat
  • Membuatnya mudah 
  • Tidak perlu banyak biaya
Kekurangan :
  • Proses konneksi ke internetnya lama, karna terlalu banyak membagi-bagi sinyal di 360 tersebut
D. Antena WAJANBOLIC


Antena ini dinamai dengan Wajan Bolic karena antena ini hampir sama dengan antena parabolic. Antena ini cukup sederhana karena bahan untuk parabolic disc menggunakan wajan atau alat dapur yang sering digunakan untuk memasak. Antena Wajan Bolic berfungsi untuk memperkuat sinyal nirkabel dari hotspot yang karena lokasinya terlalu jauh sulit diterima oleh USB Wireless Adapter jika hanya langsung terhubung dengan laptop atau PC.

Kelebihan :
  • Jaringan yang di hasilkan cukup stabil dan lebih cepat
  • Pemasangan dan instalasinya tidak memakan waktu lama 
  • Biaya yang diperlukan sangat murah
Kekurangan :
  • Keberadaan angin sangat berpengaruh pada letak, jadi harus punya mounting yang kuat di suatu tower
  • Kekuatan daya yang di hasilkan tidak bisa di kendalikan secara teratur 
  • Tidak mempunyai sensitifitas seperti parabola aslinya
E. Antena Sectoral


Jenis antena pemancar wifi yang mirip dengan antena omni ini mampu menampung 5 klien sekaligus. Antena ini mempunyai cakupan yang tidak begitu luas, namun mampu menjangkau jarak lebih jauh. Pada umumnya, antena ini dipasang secara vertikal dengan sectoral sudut hingga 120 derajat. Namun, tak jarang juga yang memasangnya secara horisontal. Antena sectoral ini biasanya digunakan oleh tower GSM HP. 

Kelebihan :
  • Relative berbiaya rendah
  • Relative lebih aman
  • Reabilitas
Kekurangan :
  • Kurang fleksibel jika ada ekspansi
  • Mobilitas yang kurang
  • Kelemahan pada konfigurasi
F. Antena PVC


Jenis antena pemancar wifi ini terbuat dari pipa PVC yang dilapisi alumunium foil. Tak heran jika antena ini tidak akan berkarat meskipun dipasang di luar ruangan. Keunggulan lainnya adalah tahan terhadap berbagai cuaca serta mudah saat dipasang. Sayangnya, antena ini hanya bisa mencakup sinyal dalam jarak dekat, sekitar 200 hingga 300 meter saja.

Kelebihan Antena PVC :
  • Berfugsi untuk menguatkan sinyal modem, handphone dan Wlan USB.
  • Sangat mudah dan simple dalam pebuatannya
  • Harganya murah dibanding dengan harga antenna di pasaran
Kekurangan Antena PVC :
  • Jarak penerimaan sinyal tidak terlalu jauh
  • Jika dipasang pada tower maka harus menggunakan cable USB extender yang panjang
  • Rentan kerusakan pada USB Wireless

Komponen - Komponen WLAN

A. Acces Point 
Merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari pengguna (user) ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringannya adalah milik sebuah perusahaan. Access Point berfungsi mengkonversikan sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan di salurkan melalui kabel, atau disalurkan ke perangkat WLAN yang lain dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio.

B. Wireless WLAN Interface 
Merupakan peralatan yang dipasang di Mobile/Dekstop PC, peralatan yang dikembangkan secara masal adalah dalam bentuk PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) card, PCI maupun melalui port USB (Universal Serial Bus).

C. Mobile/Dekstop PC
Merupakan perangkat akses untuk pengguna. mobile PC pada umumnya sudah terpasang port PCMCIA sedangkan dekstop PC harus ditambahkan wireless adapter melalui PCI (Peripheral Component Interconnect) card atu USB (Universal Serial Bus).

D. Antena External (optional) 
Digunakan untuk memperkuat daya pancar. Antena ini dapat dirakit sendiri oleh user. Contoh : antena kaleng

Komentar